Materi Kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Pertemuan ke-7.
Tanggal 28 Oktober 2016
1. Definisi Buah
Buah merupakan struktur reproduksi tambahan pada tumbuhan Angiospermae yang di dalamnya mengandung biji.
Perkembangan buah dirangsang oleh adanya polinasi dan/atau fertilisasi. Buah merupakan organ tempat biji berkembang dan akan membantu proses penyebaran biji. Penyebaran dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan : air / angin ( hidrogami / anemogami), hewan (zoidiogami), mekanik.
2. Struktur buah
Tipe perikarp berdasarkan jaringan penyusun : Parenkimatik (buah berdaging), Sklerenkimatik (buah kering)
Perikarp terbagi menjadi :
1. Eksokarp/epikarp – bagian terluar dari dinding buah, umumnya tipis dan berkutikula
2. Mesokarp – bagian tengah, umumnya tersusun oleh jaringan parenkim
3. Endocarp – bagian terdalam, umumnya tipis
3. Asal Buah
-Buah sejati → ovarium/ bakal buah
-Buah semu → ovarium dan/atau bagian bunga yang lain
4. Klasifikasi buah
- Buah tunggal – terbentuk dari satu pistilum (persik, tomato, lily, apple, polongan, cucumber)
- Buah agregat – terbentuk dari beberapa pistilum yang terpisah dalam satu bunga tunggal (strawberry, raspberry)
- Buah majemuk – terbentuk dari beberapa pistilum, biasanya bergabung dengan bagian bunga lainnya (nanas, nangka, murbei)
5. Pembentukan buah
Polinasi Pollen jatuh di atas stigma Pollen berkecambah membentuk tabung Fertilisasi Pollen dan ovulum bertemu di dalam ovarium. Ovarium membesar bersamaan dengan pembentukan biji. Dihasilkan buah yang fertil (berbiji)
6. Perkembangan buah
Fase 1. Perkembangan ovarium diikuti dengan antesis (anthera melepas pollen yang telah matang)
Fase 2. Pembelahan sel cepat
Fase 3. Pembesaran sel, pertambahan volume
Fase 4. Pematangan (Ripening) (produksi etilen)
7. Struktur umum Biji
Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Biji berasal dari ovulum (bakal biji) yang berada di dalam ovarium (bakal buah). Di dalam ovulum ada kantung embrio. Integumen ovulum akan menjadi kulit biji. Biji masak : embrio, endosperm, kulit biji .
Berdasarkan adanya endosperm, biji dibedakan :
a. Biji exalbuminous, biji hanya mengandung sedikit endosperm atau tidak ada sama sekali.
b. Biji albuminous, biji yang mengandung endosperm atau perisperm
8. Bagian Biji Eksternal (luar)
- Arilus
- Testa
- Rambut atau sayap
- Mikropil
- Hilum
- Raphe
- Karunkula
9. Bagian Biji Internal (dalam)
- Endosperm (poliploid)
- Embrio Arilus
Jaringan yang berkembang pada permukaan biji : Durio zibethinus, arilus tebal berdaging, Nephelium lappaceum, putih berdaging, enak dimakan, Myristica fragrans, arilus berdaging kering, berwarna merah
10. Testa
Berkembang dari 1 atau 2 integumen, dan (kadang) dari nuselus. Lapisan testa :
- Sarkotesta – lapisan terluar
- Sklerotesta – bagian tengah, tebal dan keras
- Endotesta – lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging
Bagian-bagian lain pada kulit luar biji :
- Rambut atau sayap Gossypium – rambut Swietenia macrophylla – sayap
- Mikropil, pori/lubang tempat keluarnya radikula saat perkecambahan
- Hilum, tempat/sisa pelekatan (titik temu) funikulus dengan biji
- Raphe, bagian/tempat pelekatan funikulus dengan integumen.
- Karunkula, tepi mikropil tumbuh menjadi tonjolan lunak berwarna putih. Cth: Biji Jarak
Endosperm (poliploid), hasil pembuahan inti polar + inti sperma penyimpanan cadangan makanan & nutrisi untuk embrio. Pada beberapa tumbuhan dikotil, ex. Fabaceae, endosperm menghilang saat pendewasaan embrio . Pada Nicotiana tabacum dan Ricinus communis, endosperm persisten dan besar. Pada tumbuhan monokotil, endosperm mengisi 70% biomassa biji
Endosperm : lap. Aleuron – protein dan Endosperm – karbohidrat . Embrio, bakal sporofit radikula plumula Kotiledon, merupakan daun pertama. Tempat penyimpanan cadangan makanan. Organ fotosintesis pertama untuk tumbuhan.
11. Perkembangan Biji
Setelah terjadi pembuahan ganda, bakal biji akan berkembang menjadi biji
Terjadi pertumbuhan dan diferensiasi bakal biji, kantung embrio, endosperm dan embrio. Pertumbuhan bakal biji diikuti oleh pertumbuhan endosperm. Peningkatan volume endosperm berkaitan dgn pertambahan kantung embrio. Embrio bertambah ukuran dgn cepat setelah endosperm mencapai volume maksimum.
12. Perkembangan Embrio
Pembelahan zigot secara mitosis menghasilkan sel basal dan sel terminal. Sel basal berkembang menjadi suspensor (fungsi : penghubung antara embrio dan kulit bakal biji, serta mengalirkan nutrien dari tumbuhan induk atau dari endosperm). Sel terminal berkembang menjadi proembrio yang melekat pada suspensor. Kotiledon mulai berkembang membentuk tonjolan pada proembrio yang juga diikuti perkembangan embrio. Embrio berkembang membentuk ujung batang dan ujung akar.
13. Istilah-istilah :
Perisperm : jaringan nuselus yang persisten dan volumenya bertambah sejalan dengan perkembangan biji. Contoh : Piperaceae, Nymphaeaceae
Nuselus : jaringan tengah bakal biji yang berisi kantong embrio Suspensor : kumpulan sel utk melekatkan embrio pd mikropil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar