Rabu, 26 Oktober 2011

Kritikal Analisis Biologi Lanjut

SERBUK SARI (POLEN) MENJADI PEMBAWA SEL-SEL SPERMA PADA TUMBUHAN BERBIJI
Bab 30  Bagian 2
by : Dece Elisabeth Sahertian

Masalah yang harus dianalisis adalah pada pernyataan :

1.    Mikrospora berkembang menjadi butiran serbuk sari, yang jika matang menjadi gametofit jantan tumbuhan berbiji (hal 172, alinea pertama, baris 3-5).

Menurut Hidayat (1995), peristiwa mikrosporogenesis terjadi pada antera yang sedang berkembang, mikrosporangium terdiri dari sel sporogen yang ada di dalam rongga kantung polen dan sejumlah lapisan khusus di sebelah luarnya. Jaringan sporogen juga berasal dari sel pariental primer yang ditemukan pada awal pembentukan anther. Sel sporogen masih dapat bermitosis menghasilkan lebih banyak sel sporogen atau langsung menjadi sel induk mikrospora. Meiosis terjadi dalam sel induk mikrospora, menghasilkan tetrad yang terdiri dari empat sel mikrospora yang haploid. Di stadium ini mikrospora biasanya berpisah. Sebelum lepasnya polen dari anther, mikrospora mengalami mitosis, menghasilkan sel vegetatif dan sel generatif yang tidak sama besar. Inti sel generatif membelah secara mitosis dan menghasilkan 2 gamet jantan (2 sel sperma). Jadi, hasil mikrosporogenesis adalah mikrospora atau butir serbuk sari (polen).

Berdasarkan pernyataan di atas, mikrospora bukannya berkembang menjadi butiran serbuk sari namun, mikrospora adalah butiran serbuk sari yang merupakan bentuk awal perkembangan gametofit jantan. Mikrospora ini akan mengalami mitosis menghasilkan sel vegetatif  dan sel generatif. Dan kemudian sel generatif menghasilkan gametofit jantan.

Pada Angiosperma, waktu tumbuhan sedang berbunga maka, dihasilkan mikrospora dan megaspora. Mikrospora berkembang menjadi gametofit jantan yang memancar sebagai serbuk sari, sedangkan megaspora berkembang menjadi gametofit betina yang merupakan kantung embrio yang tetap berada dalam ovarium, dan merupakan bagian dari bakal biji. Pada Gimnosperma, mikrospora atau polen menghasilkan gametofit jantan, sedang megaspora yang tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini terbentuk arkegonia. Keduanya dihasilkan di dalam sporangia yang terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobili ( Nasution, 2009). 

2.    Suatu butiran serbuk sari atau gametofit jantan, jatuh di sekitar bakal biji. (Hal. 173, alinea pertama, baris 8-9) 

Menurut Elisa (2004) dalam Nasution (2009), penyerbukan merupakan pengangkutan serbuk sari (polen) dari kepala sari (anther) ke putik (pistillum) atau peristiwa jatuhnya serbuk sari di atas kepala putik. Peristiwa ini merupakan tahap awal dari proses reproduksi. 

 Penyerbukan atau persarian adalah suatu peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik untuk tumbuhan biji tertutup, atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji untuk tumbuhan biji terbuka. Penyerbukan yang sukses akan diikuti segera dengan tumbuhnya buluh serbuk yang memasuki saluran putik menuju bakal biji. Di bakal biji terjadi peristiwa penting berikutnya yaitu pembuahan

Dari beberapa pernyataan atau pengertian penyerbukan di atas, maka suatu butiran serbuk sari bukan jatuh di sekitar bakal biji namun, pada kepala putik dan / atau langsung pada bakal biji. Pada Gimnosperma serbuk sari dapat langsung mencapai bakal biji, namun pada Angiosperma bakal biji tertutup oleh daun buah (karpel) sehingga serbuk sari harus menembus jaringan daun buah tersebut sebelum mencapai bakal biji. (Loveless, 1989). Kemudian yang terjadi pada serbuk sari setelah penyerbukan adalah eksin akan pecah dan intin membuat tabung serbuk sari (pollen tube) di kelapa putik sehingga di dalamnya mengandung dua inti yaitu inti tabung dan inti generatif. Inti generatif membelah menghasilkan dua inti sperma. Buluh serbuk memanjang menuju mikropil. Jika serbuk sari jatuh di sekitar bakal biji tentu proses berikutnya tidak akan terjadi yaitu pembuahan.

DAFTAR PUSTAKA 

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB. Bandung.

Loveless, A.R. 1989. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 2. Penerbit PT. Gramedia. Jakarta.

Nasution, Ahmad S. 2009. Pembungaan, Penyerbukan dan Pembuahan Tanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar