Masagca, J. T. 2009. Feeding Ecology of Tree Mangrove Sesarmid Crabs.
Biotropia The Southeast Asia Journal of Tropical Biology 16(1):
2-3.
By : Dece Elisabeth Sahertian
BAHAN DAN
METODE
Lokasi Penelitian
Lokasi
pengumpulan dan pengamatan dilaksanakan pada : I. daerah mangrove Palsabangon
di Pagbilao, Quezon, Filipina ; II. Terusan Maqueda di bagian Bicol, daerah
Mangrove di teluk Agojo, San Andres dan daerah Mangrove Palnab-Pajo,
Catanduanes, Filipina.
Ketergantungan memperoleh makanan dari
lingkungan hutan mangrove, kemampuan memanjat
hewan arboreal dan perilaku menggali lubang.
Sampel kepiting mangrove dikumpulkan
dengan tangan dan ambai kemudian ditempatkan pada perangkap. Pengumpulan dilakukan
pada pagi dan malam hari dari sepanjang sungai daerah mangrove, anak sungai,
teluk, dan daerah penyangga atau garis pantai dan pengumpulan dilakukan dari
bulan Juni 2005 sampai Februari 2006.
Penelitian ekologis tentang perilaku memperoleh makanan dilakukan
pada plot terpilih di Rawa Mangrove Palnab-Pajo, Catanduanes selama bulan
Oktober dan Desember 2005, sedangkan di daerah mangrove Palsabangon di
Pagbilao, Quezon penelitian telah berakhir dari bulan Januari sampai Februari 2006.
Penelitian ekologis sesarmid yang dilaksanakan
pada setiap daerah mangrove mengikuti metode Gillikin (2000). Pada hutan
mangrove terpilih, kehadiran atau
ketidakhadiran jenis kepiting ditentukan dengan pengamatan visual pada plot
dengan ukuran diameter 10 m sepanjang transek yang tegak lurus garis pantai,
yang mencakup keseluruhan luas hutan. Penelitian ini meneliti kurang lebih 10 plot
sepanjang 100 sampai 200 m panjang transek di dalam daerah penelitian.
Kemunculan dan
pemunculan kembali sesarmid
Selama bekerja di lapangan, masing-masing plot awalnya diamati
dengan menggunakan binokuler dari jauh kira-kira 6 – 20 meter dan jenis kepiting
yang dikenal kemudian dicatat dan dibuat laporan. setelah itu, pengamatan dengan
mata biasa dilakukan dengan bantuan dua orang peneliti yang dikerjakan pada sisi
berlawanan dari plot kira-kira 30 meter, mengikuti Hartnoll et al. (2002) dan Skov et al. (2002). Sebagai modifikasi,
peneliti dan asisten lapangan telah diposisikan pada dua perahu yang terpisah
ketika plot diamati. Peneliti mendekati plot pada daerah penelitian dan suatu
gangguan telah dibuat oleh sesarmid (tiap
lumpur, ranting atau cabang tumbuhan mangrove) dijadikan tempat berlindung di
dalam liang atau lubang dan daun, kayu dan ranting melindungi lubang tersebut. Sewaktu
individu pertama sesarmid akan muncul
atau muncul kembali maka, akan dilaporkan. Pengamatan ini dilakukan sepanjang
hari pada air surut. Siklus harian dan bulanan tidak digunakan dalam pengamatan.
Prosedur tersebut adalah modifikasi yang dikerjakan Gillikin (2000), Harrtnoll et al. (2002) dan Skov et al. (2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar